BRPT (Barito Pacific Tbk), Beli Saat Krisis 2015, Jual Tahun 2019, Memberikan Keuntungan 125 Kali Lipat (Bagian 4)

BRPT (Barito Pacific Tbk), Beli Saat Krisis 2015, Jual Tahun 2019, Memberikan Keuntungan 125 Kali Lipat (Bagian 4)

Tahun 2018

Harga saham BRPT masih naik di 4 bulan pertama tahun 2018. Di bulan Maret harganya mencapai kisaran 2650. Mulai bulan Mei harga saham mulai mengalami penurunan. Kenapa? Karena BRPT melakukan aksi korporasi berupa right issue di bulan Mei.

Right issue ditetapkan dengan harga pelaksanaan Rp2330 per lembar saham. Harga pelaksanan right issue berada di bawah harga saham. Hal ini yang menyebabkan harga saham BRPT mulai menurun. Penurunan harga berlangsung 3 bulan hingga di kisaran 1500 pada bulan September. Setelah itu, harga saham naik lagi ke kisaran 2400 di bulan Desember.

Bagaimana dengan kinerja BRPT di tahun ini, apakah berpengaruh terhadap harga saham. Kinerja BRPT dari sisi pendapatan mengalami kenaikan dari 32 trilyun di tahun 2017 menjadi 44 trilyun di tahun 2018. Tapi dari sisi laba bersih mengalami penurunan, dari Rp111 per lembar saham menjadi Rp59 per lembar saham.

Kalau saja tidak ada aksi right issue dari BRPT, mungkin saja sahamnya tetap dalam tren naik sampai akhir tahun 2018. Tapi aksi right issue menahan tren tersebut.

Tahun 2019

Inilah puncak kenaikan saham BRPT. Apa yang sebenarnya terjadi di tahun ini, yang menyebabkan saham BRPT kembali meroket setelah tertahan aksi right issue di tahun 2018.

Dari bulan Januari-Juli, harga saham BRPT naik turun di kisaran 2350-4000. Tidak ada katalis yang berpengaruh dominan pada pergerakan harga saham. Mulai bulan Agustus harga saham meroket, sampai puncaknya di bulan Desember mencapai harga diatas 7500. Apa penyebabnya bisa meroket 2 kali lipat dalam waktu 4 bulan saja.

Jawabannya lagi-lagi karena BRPT melakukan aksi korporasi pemecahan saham seperti di tahun 2017. Pemecahan saham dilakukan pada bulan Agustus dengan rasio 1:5. Setelah pemecahan saham tanggal 5 Agustus, harga saham meroket, persis seperti yang terjadi tahun 2017.

Bagaimana dengan kinerja BRPT di tahun 2019. Dari sisi pendapatan, BRPT mengalami penurunan dari 44 trilyun di tahun 2018 menjadi 33 trilyun di tahun 2019. Dari sisi laba bersih, juga mengalami penurunan signifikan, dari laba Rp59 per lembar saham di tahun 2018 menjadi Rp7 per lembar saham. Jadi jelas bahwa kenaikan harga saham sampai akhir tahun 2019 didorong oleh aksi korporasi pemecahan saham, bukan oleh kinerja perusahaan.

Sebagai catatan terakhir di tahun 2019, penulis perlu menyesuaikan kembali harga saham setelah aksi stock split. Harga saham yang di bulan Desember mencapai 7500 rupiah, kini berubah jadi 1500 rupiah, karena rasio pemecahan saham 1:5.

Paska 2019

Setelah tahun 2019, pasar saham ikut terkena dampak krisis akibat wabah Covid. Pasar saham menurun, saham BRPT pun ikut turun. Akibat kepanikan pasar, saham BRPT sempat turun drastis ke harga 300 rupiah.

Ketika pasar sudah pulih dari krisis Covid, saham BRPT kembali rebound. Saat tulisan ini dibuat, bulan September 2023, saham BRPT berada di titik 1520 rupiah, sama ketika harga mencapai puncaknya di akhir tahun 2019.

Pada bagian selanjutnya, penulis akan membahas hal-hal yang dapat kita ambil sebagai sebuah pelajaran dari perjalanan saham BRPT.

Bagian Kelima