Dua hari lagi, tanggal 6-7 Mei 2025, The Fed akan mengadakan rapat dewan gubernur. Rapat yang selalu ditunggu oleh para pelaku pasar modal di seluruh dunia. Kebijakan yang diambil The Fed terkait suku bunga akan menentukan arah pasar modal dan kondisi ekonomi dunia secara umum.
Jika The Fed mengambil sikap menurunkan suku bunga, maka biasanya pasar modal di seluruh dunia akan bergairah dan mengalami kenaikan. Hal ini terjadi karena penurunan suku bunga akan membuat uang tunai yang beredar di pasar bertambah. Penambahan uang akan mengalir ke berbagai sektor, salah satu yang utama adalah pasar modal. Uang ini akan digunakan untuk membeli saham sehingga indeks saham akan terkerek naik.
Jika The Fed memilih untuk menahan suku bunga, pasar modal akan cenderung stagnan atau bahkan mengalami penurunan. Hal ini terjadi karena pasar memandang skeptis terhadap kondisi saat ini dimana suku bunga tinggi memicu inflasi. Apalagi ditambah isu perang dagang AS dan China yang bisa membuat dunia masuk dalam resesi global.
Sebagai investor di pasar modal Indonesia, apa yang harus kita lakukan untuk mengantisipasi rapat The Fed tersebut.
Sebagai praktisi crisis investing, penulis senang kalau The Fed mengambil keputusan untuk menurunkan suku bunga. Kenapa? Karena biasanya keputusan itu akan membuat harga saham turun berjamaah. Penulis saat ini sudah punya daftar belanja berisi beberapa emiten. Jika ada emiten dalam daftar yang turun cukup dalam, penulis tidak akan ragu membelinya walaupun pasar sedang bergejolak.
Daftar belanja yang penulis punya adalah hasil analisa terhadap perusahaan-perusahaan yang sedang mengalami penurunan harga saham yang dalam dan memiliki kemampuan bertahan menghadapi kesulitan.
Bagaimana jika The Fed memilih untuk menurunkan suku bunga. Penulis juga senang karena itu berarti saham yang sedang dimiliki penulis punya peluang besar untuk naik.
Itulah enaknya crisis investing. Senang kalau pasar modal bearish karena saham incaran memenuhi target harga beli. Senang juga kalau pasar modal bullish karena saham yang dimiliki punya peluang besar melanjutkan kenaikan harga. Yang terpenting adalah manajemen modal, karena akan sangat menyesal kalau saham-saham berjatuhan tapi kita tidak punya uang tunai untuk membeli saham incaran. Tentang manajemen uang tunai ini akan penulis bahas dilain tulisan.