PNIN – Saham Undervalue Yang Bersifat Siklis

PNIN – Saham Undervalue Yang Bersifat Siklis

Bagi sebagian investor beraliran fundamental, PNIN sering disebut saham undervalue. Hal tersebut disebabkan valuasi PNIN yang rendah, baik valuasi PBV maupun PER. Tapi, sebagian investor yang lain beranggapan bahwa saham PNIN adalah value trap, karena valuasi PBV nya tidak pernah tinggi.

Bagi penulis, apakah saham PNIN termasuk undervalue atau value trap, bergantung kepada horison investasi kita. Kalau horison investasi seorang investor pendek, bisa jadi investor tersebut akan melihat PNIN sebagai value trap, karena harga sahamnya tidak naik-naik disaat dia sudah kebelet untuk menjualnya. Kalau saja investor mau melihat pergerakan valuasi PBV saham PNIN selama 20 tahun terakhir, maka kita dapat melihat bahwa pergerakan valuasi PNIN bersifat siklis.

Siklus PBV

Siklus PBV saham PNIN berkaitan dengan kondisi ekonomi Indonesia dan dunia. Lebih tepatnya lagi berkaitan dengan 3 krisis yang pernah terjadi di pasar modal Indonesia selama 20 tahun terakhir, yaitu krisis tahun 2008, 2015, dan 2020. Ketika terjadi krisis di tiga tahun tersebut, valuasi PBV saham PNIN berada di titik terendah. Setelah itu, saham PNIN bergerak naik sampai di valuasi puncaknya sekitar 2-3 tahun setelah krisis.

Pada saat krisis keuangan tahun 2008, PBV saham PNIN turun sampai ke angka 0.2. Setelah krisis berlalu, harga saham bergerak naik sampai PBV 0.68 di tahun 2010. Setelah itu, nilai PBV naik turun di kisaran 0.37-0.66.

Ketika krisis pasar modal terjadi tahun 2015, PBV saham PNIN turun sampai ke level 0.19. Setelah keadaan membaik, valuasi bergerak naik hingga menyentuh PBV 0.56 di tahun 2017. Setelah itu, nilai PBV naik turun di kisaran 0.28-0.45.

Tahun 2020, ketika virus Covid mulai masuk ke Indonesia, saham PNIN bergerak turun hingga PBV nya menyentuh 0.14. Setelah ada penanganan krisis oleh pemerintah, harga saham bergerak naik hingga PBV menyentuh angka tertinggi di 0.46 pada tahun 2022. Setelahnya harga saham PNIN bergerak naik turun di kisaran 0.18-0.4.

Dari data diatas, terlihat bahwa pergerakan valuasi PBV saham PNIN bersifat siklis. Dasar terendah ketika terjadi krisis di pasar modal dan angka tertinggi terjadi 2-3 tahun setelahnya. PBV saham PNIN selalu dibawah 1, baik ketika ada di titik terendah maupun ketika ada di titik tertinggi.

Seorang investor yang horison investasinya pendek mungkin terkecoh jika tidak melihat pergerakan valuasi PBV 20 tahun ke belakang. Bisa saja seorang investor membeli saham PNIN di level PBV 0.4 pada tahun 2022 karena melihat PBV nya rendah. Bukannya naik, harga saham PNIN malah turun sampai PBV 0.18. Karena kecewa, lalu ia menganggap saham PNIN sebagai value trap.

Jika melihat data PBV saham PNIN, terlihat bahwa saham PNIN baru akan menarik untuk dibeli ketika PBV nya menyentuh 0.2. Walaupun nilai PBV-nya bisa saja turun di bawah 0.2, besar kemungkinan saham PNIN akan bergerak naik kembali ke level PBV 0.4 ketika kondisi ekonomi sedang di puncak. Tentu saja, horison investasi kita harus berjangka tahunan.

Selain siklus PBV, mari kita bahas informasi umum tentang PNIN dan kondisi keuangan berdasarkan laporan keuangan tahun 2023 Kuartal 3.

Informasi Dasar

PNIN adalah kode untuk PT Paninvest Tbk. PNIN berdiri tahun 1973 dengan nama PT Pan Union Insurance Ltd. Pada tahun 1983, perusahaan melakukan IPO di bursa efek. Tahun 1992 perusahaan berganti nama menjadi PT Panin Insurance Tbk. Pada tahun 2014, PT Panin Insurance Tbk. mengalihkan seluruh portofolio ke anak perusahaan, lalu berganti nama menjadi PT Paninvest Tbk.

Bidang Usaha

PNIN tidak secara langsung memiliki kegiatan operasional yang mendatangkan pendapatan. Kegiatan operasional PNIN berasal dari anak usahanya.

PNIN memiliki 2 anak usaha, PT. Panin Financial Tbk. dan PT Panin Geninholdco.

PT. Panin Financial Tbk memilik 2 anak usaha, PT. Bank Pan Indonesia Tbk dalam bidang perbankan dan PT. Panin Internasional. PT. Panin Internasional memiliki anak usaha dalam bidang asuransi, yaitu PT. Panin Dai-chi Life.

PT. Panin Geninholdco bergerak dalam bidang pariwisata, tapi sampai saat ini belum beroperasi karena terkendala pandemi. Menurut keterangan resmi perusahaan, mereka belum menemukan partner yang mumpuni dan SDM yang handal dalam bisnis pariwisata.

Jadi, jika disederhanakan, kegiatan operasional PNIN berasal dari cucu dan cicit perusahaan. Mereka adalah PT. Bank Pan Indonesia Tbk dalam bidang perbankan dan PT. Panin Dai-chi Life dalam bidang asuransi.

Pemegang Saham

Pemegang saham pengendali sampai saat ini masih dipegang oleh grup Panin. Mereka menguasai saham PNIN melalui 3 entitas dengan porsi kepemilikan 54.19% :
– PT. Paninkorp (29.71%)
– PT. Famlee Invesco (18.28%)
– Dana Pensiun Karyawan Panin Bank (6.2%)

Pemegang saham diluar grup Panin terdiri dari :
– Crystal Chain Holding Ltd (9.68%)
– Omnicourt Group Limited (6.13%)
– Masyarakat (30.18%)

Aset

Total aset yang dimiliki PNIN sebesar 37.2 trilyun rupiah. Dua pos terbesar aset PNIN terdiri dari :
– Investasi di PT. Bank Pan Indonesia Tbk. Senilai 22 trilyun
– Investasi berupa deposito, efek, dan reksadana senilai 8.7 trilyun

Kedua aset diatas sebenarnya ada di 2 entitas asosiasi PNIN, PT. Bank Pan Indonesia Tbk. dan PT. Panin Dai-chi Life.

Hutang

Total hutang PNIN senilai 4.2 trilyun. Hampir seluruh hutang berkaitan dengan bisnis asuransi, berasal dari cucu usaha PNIN yang bergerak dalam bidang asuransi, PT. Panin Dai-chi Life.

PNIN sendiri sebagai induk usaha hampir tidak memiliki hutang. Risiko saham PNIN terkait kemampuan membayar hutang sangat minim.

Pendapatan dan Laba

Pendapatan PNIN tahun 2023 (year on year) sebesar 2.6 trilyun rupiah. Seluruh pendapatan ini berasal dari PT. Panin Dai-chi Life, sementara pendapatan dari PT. Bank Pan Indonesia Tbk. tidak dimasukkan.

Laba PNIN berasal dari 2 entitas asosiasi, PT. Bank Pan Indonesia Tbk dan PT. Panin Dai-chi Life. Entitas PT. Bank Pan Indonesia Tbk mencatatkan laba 1.48 trilyun (year on year) dan PT. Panin Dai-chi Life mencatatkan laba 0.39 trilyun (year on year). Dari sisi laba, bisnis perbankan PNIN jauh lebih menguntungkan daripada bisnis asuransi.

Peluang dan Ancaman

Peluang mendapatkan keuntungan minimal 2 kali lipat terbuka jika kita membeli saham PNIN ketika PBV nya dibawah 0.2. Ancaman datang kalau kondisi ekonomi terus memburuk, harga saham PNIN bisa terus turun walaupun PBV nya sudah di bawah 0.2.

Jika sudah membeli saham PNIN ketika PBV-nya dibawah 0.2 tetapi harga sahamnya malah turun, jangan menjualnya. Kalau masih ada uang tunai, bisa kembali mencicil saham PNIN. Data 20 tahun terakhir menunjukkan PBV saham PNIN akan berada diatas 0.4 ketika kondisi ekonomi sedang berada di puncak. Perlu dicatat bahwa dari PBV di bawah 0.2 sampai PBV diatas 0.4 membutuhkan waktu tahunan. Jadi, horison investasi kita harus panjang.